Kepingin Ketagihan Mi Janda? Ya Ke Margonda

Bicara janda memang tak ada habisnya. Apalagi yang satu ini, Mie Janda Margonda. Tak akan habis ceritanya, alasannya ialah semakin "disedot" mi-nya semakin banyak ceritanya. Tak percaya? Coba saja.

Mi Janda yang terletak di Jalan Raya Margonda, Pondok Cina, Depok atau di seberang kampus Gunadarma itu mempunyai resep khusus. Baik itu dalam pembuatan kuahnya dan mi-nya. Kuah dengan rasa hangat dan gurih serta wangi alasannya ialah dicampur jahe, pala dan kaldu menciptakan santap mi pun menjadi bergairah.Domino99

Belum lagi adonan tahu, dua telur puyuh rebus, dan baso daging sapi menjadikan kuah yang terpisah dengan mi itu mengandung protein dan lemak yang menciptakan badan pun semakin bertenaga. Seperti terlihat pada sajian Mi Janda Super yang menjadi favorit para pembeli.

Mi yang terbuat dari tepung terigu yang dicampur telur terasa lembut di pengecap sehingga lisan pun tak hentinya menyedot mi tersebut. Rasa daging ayam di mi tersebut pun terasa begitu gurih. Unsur vitamin dan serat pun diperoleh dari sayuran caisim.

Berani memang rasanya. Enak, makan satu mangkok saja sudah kenyang, tapi pengen lagi," kata Yanti (27) warga Pancoran Mas, Depok, beberapa waktu yang lalu.

Asisten Supervisor Mie Janda Margonda. Dwi Yudianto menjelaskan, perbedaan mi janda dari mi ayam lainnya ialah bumbu dan pelayanannya. Bumbu mi ayam merupakan resep tersendiri yang dipasok dari Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Kuncinya di bawang putih dan tidak pakai MSG. Kami lebih banyak gunakan bawang putih agar lebih wangi dan gurih. Untuk menghilangkan kedaluwarsa daging ayam maka kuah pun dicampur dengan pala," katanya.

Dwi menjelaskan, merek jualan mi janda bukan diperuntukan bagi janda atau menyatakan mi ayam tersebut dibentuk oleh janda melainkan janda itu singkatan. Kepanjangan "janda" ialah Jawa-Sunda. Para pemilik brand mi janda ini merupakan orang Jawa dan Sunda. Keempat pemiliknya yaitu Acoy El Haris (38) dari Sunda dan Suwito (39), Saiful Ahmad (40), dan Ahmadun (37) dari Jawa

Mereka ini temanan dikala kerja di Astra. Mereka pun keluar dan mendirikan perjuangan kuliner. Karena mereka dari Jawa dan Sunda makanya dikasih nama Janda. Selain itu juga untuk menarik konsumen. Bumbunya pun perpaduan bumbu Jawa dan Sunda. Pertama kali bangun di Bogor tahun 2008," paparnya

Dwi menambahkan bahwa untuk mengentalkan nama Janda maka dinding kios pun didominasi warna ungu. Kemudian untuk menjadikan kesan ceria warna ungu pun dipadu dengan warna kuning. Selain mi janda tersedia juga kwetiau dan bihun mi janda. (Dody Hasanuddin/Dian Anditya Mutiara)

Situs Poker Online Domino 99 BandarQ Paling TOP