pesan hotel yuk

Mau Tahu Asal Permintaan Nama Pulau Derawan



Setiap daerah niscaya punya sejarah, terutama nama-nama daerah tertentu. Demikian pula dengan nama-nama pulau di Kabupaten Berau. Sebagian nama-nama pulau itu sekarang tak lagi asing di telinga. Meski mungkin banyak orang yang belum pernah singgah ke Pulau Derawan, Semama, Maratua, Sangalaki, Kakaban yang ada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, namun mereka sudah pernah mendengar namanya. Apalagi nama Pulau Derawan.
Penamaan sebuah tempat biasanya berdasarkan ciri-ciri tertentu, atau kejadian besar yang pernah terjadi, sanggup juga dari nama seorang tokoh yang terkenal. Tapi tidak jarang, nama-nama itu diperoleh dari mitos warga setempat.

Nama Pulau Derawan sendiri berasal dari sebuah mitos romantis, tidak terang siapa yang yang pertama kali mengisahkan kisah murung itu. Pertama kali saya mendengar kisah ini dari Ahmad Rifai yang dikala itu menjabat sebagai Wakil Bupati Berau. Meski selalu memasang wajah serius, Ahmad Rifai tak jarang melontarkan humor atau kisah-kisah menarik lainnya untuk menghindari ketegangan dalam rapat-rapat yang dipimpinnya.

Dalam sebuah program kedinasan bertema wisata, Rifai pernah bercerita wacana asal-usul nama Pulau Derawan. Meski ada beberapa baris dongeng yang sama wacana sejarah nama Pulau Derawan, namun dikala searching di internet, anda tidak akan menemukan kisah selengkap versi Ahmad Rifai. Kalau tidak salah, dongeng ini disampaikannya pada tahun 2012 lalu.


“Dulu, ada dua keluarga yang akan melangsungkan ijab kabul di Pulau Panjang,” kata Rifai mengawali kisah itu. Bak seorang pendongeng, Rifai sesekali mengangkat tangannya untuk memperagakan bagaimana sebuah keluarga berkumpul sebelum berlayar menuju Pulau Panjang.

“Semua anggota keluarga dikumpulkan, kapal disiapkan, layar dinaikkan,” ungkapnya seraya menggerakkan tangan mirip orang sedang menarik tali ke bawah.

Pasangan yang akan menikah itu tinggal di pulau berbeda, namun mereka setuju untuk melangsungkan ijab kabul di Pulau Panjang. “Jadi keluarga laki-laki bersama ibunya berkemas-kemas berangkat, demikian juga keluarga mempelai perempuan mengajak ibu dan abang lelakinya sebagai wali nikah,” kata Rifai dengan wajah serius.

Di tengah perjalanan yang maha luas mereka bertemu di suatu jalur. Namun tak usang sehabis itu, angin kecang dan ombak besar mengombang-ambingkan kapal. “Yang di atas kapal ini berteriak-teriak ketakutan,” katanya lagi.

Ombak yang tinggi dan angin puting-beliung itu karenanya mendorong kapal-kapal itu ke sebuah karang.

“Kapalnya pecah, penumpangnya tenggelam. Anak perawan yang mau menikah tadi, karenanya menjadi Pulau Derawan (perawan), ibunya berkembang menjadi Pulau Semama (mama) dan kakaknya berkembang menjadi Pulau Kakaban (kakak),” tuturnya.
Seluruh anggota keluarga itu pun berkembang menjadi pulau, termasuk calon mempelai laki-laki yang berkembang menjadi Pulau Sangalaki (laki-laki), sementara calon mertua mempelai perempuan dalam kisah tadi menjadi Pulau Maratua (Mertua). “Tapi itu hanya dongeng masyarakat saja, kita tahu pulau itu terbentuk dari kejadian geologis ribuan atau jutaan tahun lalu,” kata Rifai mengakhiri dongeng itu.

Saya cukup beruntung, alasannya saya sanggup mengunjungi semua pulau yang ada dalam kisah itu, kecuali Pulau Panjang. Tidak ada yang bersedia mengantar saya ke pulau itu, alasannya berdasarkan warga, pulau itu kelewat angker.


Dari Pulau Derawan ke Pulau Semama, dilanjutkan ke Pulau Sangalaki, Kakaban dan tujuan terakhir saya ke Pulau Maratua, pulau favorit saya. Tanpa mengesampingkan keindahan Pulau Derawan dan pulau-pulau lain di sekitarnya, saya mengakibatkan pulau ini sebagai pulau favorit. Pasalnya di pulau ini, air lautnya jernih, cukup luas dan damai dan yang terpenting, ada penghuninya. Dari lima pulau yang saya kunjungi, hanya Pulau Derawan dan Maratua yang terdapat perkampungan penduduk.

Pulau ini mirip nirwana yang diwariskan oleh ibu mertua dalam dongeng di atas. Salah seorang turis asing berjulukan William mengaku sangat terpesona dengan pulau yang berbatasan pribadi dengan perairan Filipina dan Malaysia ini. “Saya pernah berkunjung ke Bali, tapi Bali tak sanggup dibandingkan dengan pulau ini,” kata William yang berasal dari Oregon, Amerika Serikat ini.

“Kupikir saya akan mengakibatkan pulau ini sebagai pulau favoritku,” sambungnya.

William pun sempat bertanya, dari mana asal ajakan nama pulau yang menurutnya eksotis untuk diucapkan oleh orang barat. Dengan bahasa Inggris yang pas-pasan, saya hanya menyampaikan nama pulau ini mempunyai arti ‘mertua’. “It’s a lovely name for an island,” ungkapnya dengan nada yang absurd dan sambil tertawa, seolah tak percaya kalau pulau ini diberi nama ‘ibu mertua




Mau Tahu Asal Permintaan Nama Pulau Derawan Mau Tahu Asal Permintaan Nama Pulau Derawan Reviewed by agus on 1:27 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.